Hai!!
Di blog pertama ini Saya akan lebih sering membahas mengenai Psikodiagnostik,
dari mulai pengertiannya, metodenya, sejarah singkatnya dan masih banyak lagi. So..simak
baik-baik yaJ
.
.
.
.
Kalau
secara umum Psikodiagnostik itu dapat kita artikan sebagai suatu alat utama yang
dapat membantu kita untuk mencari pengertian mengenai tingkah laku manusia. Nah
dalam memahami tingkah laku manusia itu ada yang normal dan abnormal, tentu itu
bukanlah hal yang mudah. Tentu kita membutuhkan seperangkat persyaratan
teoritik, metodik dan ketrampilan pemeriksaan Psikologi.
Menurut
Janis (1969), ada dua proses utama dalam Psikodiagnostik, yaitu:
- Proses informal
à pandangan seseorang dalam menilai suatu
individu dalam kesehariannya dan biasanya dapat
terjadi kesalahpahaman.
- Proses formal
à melalui kegiatan yang lebih sistematis dan
terarah sehingga dapat diperoleh data yang obyektif dan
akurat.
Taugaksih darimana
istilah pertama “Psikodiagnostik” berasal?
.
.
Ini dia beliau
yang sudah memperkenalkan tesnya sebagai metode Psychodiagnostic (1921)
atau yang diberi nama Tes Rorschach à Herman Rorschach
Awalnya itu
berkembang dalam bidang klinis saja, tapi seiring berkembangnya zaman diagnosa
ini tak lagi hanya berfokus dalam bidang klinis saja tetapi juga dapat
diaplikasikan di bidang pekerjaan atau pendidikan.
Nah..sebenarnya
ada 3 nih tujuan dari Psikodiagnostik itu sendiri, yaitu:
- Klasifikasi: yaitu untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang berhubungan pada pendidikan, perkembangan anak, klinis dan juga industri
- Deskripsi: Penggambaran intensif dari suatu subyek
- Prediksi: Meramalkan atau memprediksi perkembangan dari klien itu sendiri
Selain tujuan
pasti setelah ini tidak jauh-jauh dari membahas fungsi, karena pasti dong tidak
akan diciptakannya sesuatu kalau tidak berfungsi, maka ini dia beberapa
fungsi dari Psikodiagnostik:
- - Agar dapat memahami individu dengan lebih baik lagi dan memberikan perilaku yang paling sesuai dengan dirinya
- - Untuk menjabarkan dan pemanfaatan dari tes psikologi itu sendiri
- - Penyeleksi kualitas dari tingkahlaku dan kepribadian
- - Yang terakhir, untuk mengembangkan kepribadian individu
Psikodiagnosik
ini dapat digunakan dalam beberapa setting, mau tau kan apa ajasih? Simak dibawah
ini:
1.
Clinnical Setting
Seperti di rumah sakit, rumah sakit jiwa,
pusat kesehatan mental, atau klinis konsultan psikologis. Lebih memfokuskan
untuk menditeksi gangguan psikis individu (klien), mengukur kemampuan pribadi individu
dan menetapkan pola treatment yang
efektif.
2.
Legal Setting
Seperti di pengadilan, pusat rehabilitas, dan
lembaga permasyarakatan yang berhubungan dengan masalah kriminal dan kejahatan,
seperti penderita narkoba dan sebagainya.
3.
Educational
and Vocational Guide Setting
Seperti sekolah, universitas, pusat pelatihan,
dan pusat bimbinganh karir. Lebih fokus pada bidang pengembangan studi dan kerja.
4.
Educational
and Vocational Selection Setting
Seperti perusahaan, organisasi atau seleksi
jabatan, penentuan bidang studi, dan lain sebagainya.
5.
Research Setting
Seperti lembaga penelitian, untuk pengembangan
ilmu dan teknik serta metode psikodiagnostik .
Setelah mengetahui
kegunaan tadi, kita jadi semakin tau ya.. bahwa Psikodiagnostik ini banyak
sekali kegunaan dan fungsinya, dan menurut Saya Psikodiagnostik ini dapat
membantu kita dalam menyelesaikan suatu pekerjaan seperti yang sudah dijelaskan
diatas tadi.
Selain banyak
membahas pengertiannya, dari manaberasal fungsi dan kegunaannya, masih ada satu
lagi nih yang penting dan harus kalian tau, yaitu metode pemeriksaan dalam
Psikologi seperti apa sih? Yap..bisa liat dibawah ini:
·
Observasi
Yaitu suatu
aktivitas dimana kita melakukan suatu pengamatan pada tingkah laku individu di suatu
situasi yang diciptakan atau bisa juga dengan situasi tes yang sedang
berlangsung. Nah dalam melakukan observasi ada 4 komponen penting yaitu, where, what, how, and when.
Ada beberapa
macam setting dalam observasi, yaiu:
-
Field Setting à situasi dalam keadaan alamiah tanpa ada
kontrol apapun, dilakukan di tempat individu itu
berada. Misal: sekolah, rumah sakit.
- Simulated Setting à situasi observasi jika individu mendapat
suatu stimulasi untuk situasi tertentu (tetapi
tidak sepenuhnya dikontrol). Misal: situasi kerja.
- Laboratory Setting à dilakukan dalam suatu laboraturium dengan menggunakan kontrol tertentu dengan
situasi yang cukup ketat. Misal: eksperimen Bandura yang ingin mengetahui tingkat
agresi pada anak yang dilihatkan tayangan kekerasan.
Ada dua cara yang
dapat kita lakukan dalam melakukan observasi:
Ø Observasi Partisipan: dilakukan dengan ikut langsung dalam kegiatan
yang ingin diobservasi, dan mengamati kegiatan tersebut. Tujuannya untuk mendapatkan
hasil observasi yang nyata tanpa dibuat-buat.
Ø Observasi Non
Partisipan: dilakukan dengan
mengati dari jauh kegiatan yang ingin diobservasi, peneliti tidak ikut serta
dalam kegiatan tersebut, disini peneliti hanya mencatat dan mengamati apa saja
kegiatan yang sedang ia observasi.
Walaupun metode ini dilihat cukup baik, namun
tetap ada kekurangannya yaitu: adanya hallo
effect, hawthorne effect, refleksi observasi dan pengematan bersifat seleksi.
·
Inteview
(Sundberg, 1977) menyatakan
bahwa interview yaitu suatu situasi pertukaran pandangan antara dua orang yang
bertemu. Jadi biasanya dalam interview, akan diajukan beberapa pertanyaan yang
telah disusun terlebih dahulu atau langsung ditanyakan secara spontan tapi
tetap teratur.
Ada beberapa yang
berlu dipertimbangan dalam melakukan interview:
- Timing: yang dimaksud waktu interview yang berjalan
harus diatur secara tepat, jangan sampai terlalu lama
atau terlalu singkat.
- Content of
Interview: yaitu konten
dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada yang
sedang diinterview, haruslah disusun dengan jelas
dan mudah dimengerti.
- Mener of
Respone: dengan merespon
yang baik agar yang diajukan pertanyaan mau menjawab sesuai dengan yang peneliti butuhkan, dan yang
diinterview pun merespon dengan jelas dari setiap
pertanyaan yang ada.
- Feedback: selain itu harus ada dtimbal baliknya, untuk
peneliti agar dari
proses interview itu sudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dan untuk yang di interview sudah bisa menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan.
·
Riwayat
Hidup
Suatu proses
perkembangan jangka panjang yang terjadi dalam kurun waktu seseorang. Mencakup 3
hal, yaitu: menelusuri tema hidup seseorang (search of themes), sebab-akibat dari gangguan psikis (search of etiology), menelusuri
dugaan/prediksi (search of predictor).
Ada 2 metode yang
digunakan dalam melakukan metode ini:
- Metode longitudinal
- Meode cross-sectional
·
Analisis Dokumen
Pribadi
Ada beberapa
media yang dapat dilakukan dalam metode ini, yaitu bisa dengan melihat buku
harian, surat pribadi, hasil karya subyek, dan juga biografi dari subyek itu
sendiri.
Dari beberapa
metode pemeriksaan diatas, jika ditanyakan mana yang terbaik dari 4 metode
diatas sebenarnya balik lagi pada kebutuhan kita lebih cocon menggunakan metode
yang mana, dan jangan sampai salah dalam menggunakan metode.
Yap..akhirnya
sampai pada diujung tulisan Saya kali ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi kalian yang sedang atau ingin mempelajari mengenai Psikodiagnostik.
Sampai bertemu
ditulisan selanjutnya,
Salam Psikologi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar